Peneliti Kembangkan Swagbot, Robot Penggembala Sapi Bertenaga AI
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Sumber: REUTERS / UNIVERSITAS SYDNEY / PUSAT ROBOTIK AUSTRALIA BAHAN KERJA Play Bisu Waktu Saat Ini 5:04 07:47

Jakarta, tvrijakartanews - Dengan empat roda dan cat merah terang, SwagBot bukanlah robot sapi biasa. Para peneliti di Universitas Sydney berharap robot otonom ini akan menjadi 'sapi pintar' pertama di dunia, yang mampu membuat peternakan sapi lebih efisien dan ramah lingkungan.

Pertama kali diluncurkan pada tahun 2016, robot yang awalnya merupakan robot penggembala sederhana yang mampu melintasi medan terjal telah diperbarui dengan sensor, kecerdasan buatan (AI), dan sistem pembelajaran mesin.

SwagBot, dilansir dari reuters (12/12) dapat menentukan kesehatan, jenis, dan kepadatan padang rumput, serta memantau kesehatan ternak. SwagBot menggunakan data ini untuk menggiring ternak secara otomatis ke padang rumput terbaik dan memindahkannya sebelum lahan digembalakan secara berlebihan dan tanah menjadi rusak.

"Begitu ternak terbiasa dengan robot, mereka akan mengikuti robot itu. Anda ingin memindahkan hewan-hewan ke bagian padang rumput yang tepat, tempat yang memiliki protein dan karbohidrat yang baik. Anda ingin dapat melakukannya dengan cara yang sangat fleksibel tanpa pagar," kata profesor robotika dan sistem cerdas di Universitas Sydney, Salah Sukkarieh, yang timnya membuat SwagBot.

Australia adalah salah satu pengekspor daging sapi terbesar di dunia, dengan sekitar 30 juta ekor sapi yang tersebar di bentang alam luas yang seringkali kering dan padang rumputnya buruk.

Petani terus-menerus menilai berapa banyak hewan yang dapat ditampung oleh lahan mereka, tetapi banyak yang tidak memiliki kendali atas tempat hewan-hewan tersebut merumput di area tertutup yang luas. Penggembalaan yang berlebihan dapat menyebabkan tanah menjadi lebih buruk yang mendukung lebih sedikit kehidupan tumbuhan dan hewan.

"SwagBot ini memungkinkan kami menilai lahan pertanian kami secara real-time dengan cara yang jauh lebih terperinci," kata Erin O'Neill, seorang petani paruh waktu yang menghadiri demonstrasi robot baru-baru ini di sebuah lahan pertanian tiga jam di utara Sydney.

"Hal itu memungkinkan kami mengetahui padang rumput mana yang paling bergizi, terutama jika Anda memiliki ternak seperti kami yang sedang hamil dan karenanya membutuhkan padang rumput berkualitas lebih tinggi untuk membantu mereka melewati masa kehamilan," lanjutnya.

Swagbot adalah bagian dari tren robot yang sedang berkembang yang dikembangkan untuk industri pertanian, karena petani mencari cara inovatif untuk memenuhi permintaan yang meningkat akan praktik pertanian yang berkelanjutan dan efisien di tengah kekurangan tenaga kerja dan masalah lingkungan.

Sukkarieh meyakini bahwa robotika dan otomatisasi dapat menjadi solusi bagi tantangan ini dan yakin bahwa di masa depan akan terlihat robot di pertanian di seluruh negeri.